Indonesia Website Awards

PART 3 - Tragedi 9/11 American Airlines Penerbangan 77

By VianSofyansyah - November 20, 2022

Sumber: TSGT Cedric H. Rudisill, USAF
11 September 2001

Belum tuntas rasa terkejut masyarakat Amerika atas serangan terhadap WTC yang melibatkan American Airlines Penerbangan 11, dating lagi sebuah pesawat American Airlines penerbangan 77 menghantam Pentagon. Sebelumnya, maskapai penerbangan American Airlines mungkin tak pernah terpikirkan kelak dua pesawat mereka akan digunakan teroris untuk kepentingan rangkaian serangan terencana yang merenggut ribuan nyawa.

Pagi itu American Airlines Penerbangan 77 sedang melakukan penerbangan rutin dari Bandara Internasional Washington Dulles (IAD), dekat Washington DC, menuju Bandara Internasional Los Angeles. Saat itu, pesawat jenis Boeing 757-223, dengan nomor registrasi N644AA, dikendalikan oleh Kapten Charles Burlingame dan first officer Dave Charlebois. Pesawat dibaja antara pukul 08.51 – 08.54. sekitar 1 jam lewat 15 menit dari penerbangannya itu, pesawat menabrak Pentagon. Aksi ini menewaskan 64 orang di pesawat dan 125 orang lainnya di darat. American Airlines Penerbangan 77 merupakan penerbangan ketiga yang mengalami crash pada pagi itu.

Pukul 09.12, awak pesawat Renee May menghubungi ibunya, Nancy May yang tinggal di Las Vegas. Renee mengabarkan pembajakan pesawat yang dialaminya. Ia juga bercerita bahwa para pembajak memindahkan semua penumpang ke bagian belakang pesawat.

Pesawat American Airlines Penerbangan 77 menabrak sisi barat Pentagon di Arlington County, Virginia, sebelah selatan Washington DC, pada pukul 09.37. Aksi ini membunuh 53 penumpang umum, 5 pembajak dan 6 kru. Serpihan pesawat yang berhamburan juga melukai seorang supir taksi yang sedang melintas di dekat Pentagon. Tercatat 125 orang tewas di Pentagon akibat serangan bunuh diri ini.

Beberapa saksi mata menyaksikan pesawat ini terbang sangat rendah sebelum dengan dahsyatnya menghantam bangunan Pentagon. “Seperti sebuah misil bersayap yang keluar dari kapal penjelajah,” terang Mike Walter menggambarkan kejadian ini. Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) dalam kotak hitam berhasil ditemukan. Sayangnya, karena kerusakan yang parah, pihak penyelidik tak mampu me-recovery rekaman suara kokpit sesaat sebelum jatuh.

Berikut adalah nama-nama pembajak:

  1. Hani Hanjour (warga Arab Saudi) – pilot,
  2. Khalid al-Mihdhar (warga Arab Saudi),
  3. Majed Moqed (warga Arab Saudi)
  4. Nawaf al-Hazmi (warga Arab Saudi)
  5. Salem al-Hazmi (warga Arab Saudi).

 

Dikutip dari buku Planne Crash oleh Satria Wibisana

  • Share:

You Might Also Like

0 comments