Comac ARJ21 Pesawat Buatan China pesaing Airbus dan Boeing!
By VianSofyansyah - March 20, 2023
Pengembangan ARJ21
ARJ21 pertama kali terbang pada 28 November 2008. Konsep desainnya mirip dengan pesawat retro MD80 dan DC9 dimana dua engine-nya terpasang pada bagian empennage.
Pengembangan ARJ21 (Advanced Regional Jet) ini merupakan bagian dari "10th Five-Year Plan" China. proyek ini dimulai pada tahun 2002 dan dipimpin oleh perusahaan milik pemerintah ACAC consortium. Awalnya ARJ21 direncanakan terbang perdana pada tahun 2005 dan akan dikomersialkan 18 bulan setelahnya. Namun pengerjaan desainnya tertunda dan produksi trialnya tidak pernah dimulai hingga Juni 2006.
Prototype pertamanya (dengan serial number 101) diluncurkan pada 21 Desember 2007, dengan penerbangan perdana yang direncanakan pada Maret 2008. Namun rencana tersebut diundur ke tanggal 21 September 2008 sebelum kemudian diundur lagi ke tanggal 28 November 2008 di Lapangan Udara Dachang, Shanghai. ARJ21 sukses menyelesaikan test flight jarak jauhnya pada 15 Juli 2009, terbang dari Shanghai menuju Xi'an selama 2 jam 19 menit dan sejauh 1.300 km. Pesawat kedua dengan serial number 102 berhasil menyelesaikan misi yang sama pada 24 Agustus 2009. Dilanjutkan dengan pesawat ketiga (103) pada 12 September 2009. Dan pesawat keempat (104) pada November 2010. Pada Agustus 2011, static, flutter, dan crosswind flight tests telah berhasil dilewati oleh ARJ21. ARJ21 direncanakan mulai terdistribusi di akhir 2010 dengan Chengdu Airlines sebagai customer pertamanya.
Namun ARJ21 sempat mengalami hambatan di awal eksistensinya. Pada November 2010, sayap ARJ21 gagal mencapai load rating yang ditentukan pada saat static testing. Kegagalan pada sayap tersebut membuat Civil Aviation Administration of China (CAAC) membatasi flight envelope ARJ21 selama program test flight. Hal tersebut membuat jadwal distribusi pesawat tersebut ditunda hingga akhir 2011. Setelah sejumlah uji coba dan pengujian, pesawat ini mendapatkan sertifikasi untuk beroperasi di China pada tahun 2014.
ARJ21 pertama kali terbang pada 28 November 2008. Konsep desainnya mirip dengan pesawat retro MD80 dan DC9 dimana dua engine-nya terpasang pada bagian empennage.
Pengembangan ARJ21 (Advanced Regional Jet) ini merupakan bagian dari "10th Five-Year Plan" China. proyek ini dimulai pada tahun 2002 dan dipimpin oleh perusahaan milik pemerintah ACAC consortium. Awalnya ARJ21 direncanakan terbang perdana pada tahun 2005 dan akan dikomersialkan 18 bulan setelahnya. Namun pengerjaan desainnya tertunda dan produksi trialnya tidak pernah dimulai hingga Juni 2006.
Prototype pertamanya (dengan serial number 101) diluncurkan pada 21 Desember 2007, dengan penerbangan perdana yang direncanakan pada Maret 2008. Namun rencana tersebut diundur ke tanggal 21 September 2008 sebelum kemudian diundur lagi ke tanggal 28 November 2008 di Lapangan Udara Dachang, Shanghai. ARJ21 sukses menyelesaikan test flight jarak jauhnya pada 15 Juli 2009, terbang dari Shanghai menuju Xi'an selama 2 jam 19 menit dan sejauh 1.300 km. Pesawat kedua dengan serial number 102 berhasil menyelesaikan misi yang sama pada 24 Agustus 2009. Dilanjutkan dengan pesawat ketiga (103) pada 12 September 2009. Dan pesawat keempat (104) pada November 2010. Pada Agustus 2011, static, flutter, dan crosswind flight tests telah berhasil dilewati oleh ARJ21. ARJ21 direncanakan mulai terdistribusi di akhir 2010 dengan Chengdu Airlines sebagai customer pertamanya.
Namun ARJ21 sempat mengalami hambatan di awal eksistensinya. Pada November 2010, sayap ARJ21 gagal mencapai load rating yang ditentukan pada saat static testing. Kegagalan pada sayap tersebut membuat Civil Aviation Administration of China (CAAC) membatasi flight envelope ARJ21 selama program test flight. Hal tersebut membuat jadwal distribusi pesawat tersebut ditunda hingga akhir 2011. Setelah sejumlah uji coba dan pengujian, pesawat ini mendapatkan sertifikasi untuk beroperasi di China pada tahun 2014.
Spesifikasi Teknis
COMAC ARJ21 dirancang untuk mengangkut hingga 90 penumpang dan memiliki jarak terbang maksimum sekitar 2.225 mil laut (4.130 kilometer). Pesawat ini dilengkapi dengan mesin turbofan General Electric CF34-10A yang dapat menghasilkan tenaga hingga 18.500 pound (82,3 kilonewton). Pesawat ini memiliki panjang 33,46 meter dan lebar sayap 27,28 meter.
Fitur dan Fasilitas
COMAC ARJ21 dilengkapi dengan sejumlah fitur dan fasilitas modern, seperti sistem navigasi dan kontrol penerbangan terbaru, sistem manajemen kabin, dan sistem hiburan in-flight. Kabin pesawat juga didesain dengan interior yang modern dan nyaman bagi penumpang, dengan ruang kaki yang lebih lega dan kursi yang dapat direbahkan.
Kelebihan COMAC ARJ21
COMAC ARJ21 memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Efisiensi bahan bakar yang tinggi, sehingga lebih ramah lingkungan dan menghemat biaya operasional.
- Desain aerodinamis yang modern dan efektif, sehingga pesawat ini memiliki kecepatan dan kelincahan yang lebih baik dibandingkan pesawat turboprop.
- Dapat mengoperasikan penerbangan dari dan ke bandara yang memiliki landasan pendek dan kurang ramah untuk pesawat jet besar.
- Dibangun dengan teknologi terbaru dan memiliki standar keselamatan yang tinggi, sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang.
COMAC ARJ21 saat ini digunakan oleh beberapa maskapai penerbangan China untuk melayani penerbangan domestik, seperti Chengdu Airlines, Joy Air, dan Genghis Khan Airlines. Pesawat ini juga telah diekspor ke beberapa negara, seperti Zimbabwe dan Laos.
Kesimpulan
COMAC ARJ21 merupakan pesawat jet komersial pertama buatan China, yang dirancang untuk mengisi celah pasar antara pesawat turboprop dan pesawat jet besar. Dengan teknologi terbaru dan desain aerodinamis yang efektif, pesawat ini dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang, serta efisiensi operasional bagi maskapai penerbangan.