Indonesia Website Awards

PART 1 - Tragedi 9/11 American Airlines Penerbangan 11

By VianSofyansyah - November 20, 2022

Sumber: history.com

11 September 2001

Pagi, 11 September 2001, kota New York sibuk seperti biasa. Pesawat American Airlines penerbangan 11 seperti hari-hari sebelumnya, bersiap melakukan penerbangan regulernya dari Bandara Internasional Logan, East-Boston, Massachusetts menuju Bandara Internasional Los Angeles. Para penumpang tak menyadari bahwa hari itu hidup mereka akan berakhir secara tragis. Pesawat yang mereka tumpangi, American Airlines Penerbangan 11 dengan jenis pesawat Boeing 767-223ER, adalah pesawat pertama yang dibajak dalam rangkaian serangan teroris yang dikenal dengan peristiwa 9/11 (Dalam serangan ini, 4 pesawat dibajak untuk kemudian ditabrakkan pada sasaran para teroris itu, yaitu WTC, Pentagon, dan US Capitol).

Pesawat dijadwalkan take off pada pukul 7.45 pagi. Oleh karena sesuatu hal pesawat baru lepas landas pada pukul 7.59. Pukul 8.13, saat pesawat berada di ketinggian 26.000 kaki di atas Massachusetts, pilot merespon permintaan dari Boston Air Traffic Control Center untuk berbelok 20 derajat ke kanan. Setelah itu, Boston Center menginstruksikan agar pilot menaikkan ketinggian pesawat mencapai 35.000 kaki. Namun permintaan kedua ini tidak direspon oleh pilot. Pada pukul 8.16, pesawat naik ke etinggian 29.000 kaki.

Pukul 8.14, pesawat diambil alih oleh pembajak. John Ogonowski (pilot) dan Thomas F. McGuiness Jr. (First Officer) tak berdaya menghadapi para pembajak.

Pukul 8.24, Boston Center mendengar suara dari salah satu pembajak (kelak diketahui sebagai Atta), ”Kami punya rencana, duduk diam dan anda akan baik-baik saja. Kita akan kembali ke bandara.” Pukul 8.24 dia kembali bersuara ”Jika anda bertindak bodoh, anda hanya akan membahayakan pesawat dan diri anda. Tetap diam!”

Pukul 8.26, pesawat berbelok 100 derajat menuju ke kota New York. Pukul 8.33, Atta kembali memberi pengumuman, Atta kembali memberi pengumuman, “Jangan ada yan bergerak. Kita akan kembali ke bandara. Jangan bertindak bodoh!

Awak pesawat Madeline Amy Sweeney dan Betty Ong melaporkan apa yang sedang terjadi di pesawat itu. Dua awak (Karen Martin dan Barbara Arestegui) dan seorang penumpang Daniel Lewin ditikam dan dicekik oleh para pembajak. Daniel Lewin, bekerja pada pasukan elit Israel, Sayeret Matkal. Ia dibunuh oleh pembajak yang bernama Satam al Suqami, setelah berupaya menghentikan pembajakan.

Pukul 8.46, pesawat menabrak Menara Utara dari World trade Center (WTC). Dengan kecepatan 470 mil/jam, American Airlines penerbangan 11 itu menghantam gedung di antara tungkat 94 dan 98 dengan 24.000 galon bahan bakar jet yang mudah terbakar. Serangan ini adalah yang pertama dalam hari itu. Seluruh penumpang, terdiri dari 11 kru, 76 penumpang umum, dan 5 pembajak tewas.

Tabrakan dahsyat memusnahkan semua yang tersisa di areal itu. Ratusan dari 1366 orang yang bekerja di lantai itu (atau yang berada di atasnya) langsung tewas. Sisanya terjebak dan tewas karena berbagai sebab baik karena lompat dari gedung, terbakar, atau terkena tabrakan pesawat kedua.

Meskipun tabrakan ini mengakibatkan kerusakan struktur bangunan yang parah, namun penyebab sebenarnya dari tuntuhnya Menara Utara WTC adalah api yang bersumber dari bahan bakar pesawat. Dengan alasan ini, banyak pihak yang berspekulasi, menganggapnya sebagai penyebab mengapa para pembajak memilih pesawat ini untuk ditabrakkan. Di waktu kemudian, Osama bin Laden mengaku bertanggungjawab atas musibah yang mengguncang dunia ini.

Mereka yang terlibat dalam aksi pembajakan ini:

  1. Mohamed Atta al-Saayed (warga Mesir) – sebagai pilot
  2. Wail al-Shehri (warga Arab Saudi)
  3. Abdulaziz al-Omari (warga Arab Saudi)
  4. Satam al-Suqami (warga Arab Saudi)

 

Dikutip dari buku Plane Crash oleh Satria Wibisana

  • Share:

You Might Also Like

0 comments