Indonesia Website Awards

Pengalaman Berharga Study Excursie ke GMF AeroAsia

By VianSofyansyah - February 04, 2018

Credit: Arsip Mahasiswa GMF-Polinema
Pengalaman Berharga Study Excursie ke GMF AeroAsia - Selamat siang teman - teman 👋. Apa dari kalian ada yang sekolah penerbangan? Kalo ada pas banget nih, karena kali ini aku akan berbagi pengalamanku dengan teman seangkatanku Study Excursie ke salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan khususnya perawatan dan pemeliharaan pesawat terbang, GMF AeroAsia.

Sekitar pertengahan tahun 2017 tepatnya saat liburan semester 2 kami berkesempatan untuk study excursie (atau sebut saja kami sedang berkunjung) ke perusahaan idaman kami yaitu GMF AeroAsia. Whihii

Sekilas tentang GMF

GMF AeroAsia merupakan sebuah anak perusahaan Garuda Indonesia yang dulunya merupakan Divisi Teknik (Technical Division) dari maskapai Garuda Indonesia itu sendiri. Dibentuk pada tahun 1949, Divisi Teknik ini berkedudukan di Kemayoran dan bandara Halim Perdanakusumah. Pada tahun 1984, Divisi ini dipindahkan ke bandara internasional Soekarno-Hatta dan direbranding menjadi Divisi Perawatan dan Teknik (Division of Manintenance and Engineering).

Kemudian pada tahun 1998, Divisi Perawatan dan Tekknik ini berubah menjadi Strategic Business Unit (SBU-GMF) yang mengangani aktifitas pemeliharaan seluruh armada maskapai Garuda Indonesia. Hal ini membuat daya saing SBU-GMF semakin berkembang sehingga pada tahun 2002 SBU-GMF dilepas (spin-off) menjadi perusahaan mandiri di bawah naungan Garuda Indonesia.

Dengan visinya di tahun 2020 'Top 10 MROs in the World' GMF AeroAsia merupakan perusahaan perawatan pesawat terbesar di level regional.

Bagi yang belum tau, MRO adalah singkatan dari Maintenance Repair and Overhaul yang merupakan istilah asing untuk perusahaan perawatan pesawat terbang.

Tidak berlebihan jika GMF AeroAsia mengusung visi untuk menjadi 10 besar perusahaan MRO di dunia pada tahun 2020 karena terakhir aku dapat informasi dari pihak GMF di tahun 2016 lalu perusahaan ini sudah menduduki peringkat ke 17 dunia.

Okee kembali ke cerita kunjungan ke GMF

Kami berangkat total ber-48 orang dengan 24 mahasiswa GMF jurusan Airframe and Powerplant dan 24 mahasiswa GMF jurusan Electrical Avionics. Kami didampingi tiga dosen Polinema yang juga sehari - harinya mengajar kami.

Credit: Tianto Rafif
Lokasi GMF AeroAsia berada di Cengkareng, tepatnya di kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Perjalanan dari Polinema ke GMF kami tempuh sekitar 24 jam dengan menggunakan bis. Cukup lama memang karena perjalanan ditempuh melalui jalur darat tapi nggak terasa karena capeknya tertutup sama rasa penasaran saya sama GMF hehe..

Sesampainya di GMF kami langsung melakukan pembersihan di masjid At-Taqwa. Kebetulan saat itu sekitar jam 3 pagi kami sekalian mandi di kamar mandi masjid yang cukup banyak dan luas. Kamar mandi di sana sangat terjaga kebersihannya.

Satu hal unik yang sempat aku temui di kamar mandi tersebut adalah ada sticker kecil yang tertempel di sebelah saklar lampu. Sticker itu bertuliskan "Hemat Listrik Profit Naik." Cukup membuat saya tersenyum dalam hati dan berpikir memang benar juga bahwa listrik di kamar mandi masjid mungkin hal sepele, namun jika tidak dihemat dalam jangka waktu lama juga dapat berdampak pada finansial perusahaan.


Sesudah kegiatan pembersihan kami langsung memakai pakaian dinas lapang khas kelas ikatan dinas GMF-Polinema lalu melaksanakan sholat shubuh dan makan pagi. Setelah semua sudah siap kami berkumpul di halaman parkir GMF AeroAsia.


Kami kemudian berbaris dengan rapi di halaman parkir tersebut, dan tak lama kemudian kami dijemput oleh instruktur GMF.


Kami dipandu menuju pintu masuk utama GMF untuk proses administrasi dan pendataan. Barang - barang tertentu seperti telepon genggam harus dititipkan dan dilarang untuk dibawa masuk.

Di dalam area GMF banyak sekali gedung - gedung yang terbangun dengan rapi. Masing - masing gedung memiliki keguanaannya masing - masing, seperti engine shop dsb. Tapi kami langsung diarahkan ke lounge yang terletak di bagian Learning Services GMF.

Di lounge kami disambut oleh para instruktur dari GMF yang beberapa diantaranya sudah pernah datang mengajar kakak tingkat kami di Polinema. Banyak pengarahan yang diberikan para instruktur tersebut pada kami, diantaranya semangat, disiplin, dan belajar yang giat. Rasanya seperti mimpi bisa bertatap muka dan sharing pengalaman dengan orang - orang hebat seperti para instruktur tersebut yang tentu saja kami juga ingin seperti mereka nantinya 😀.


Setelah beberapa waktu di lounge akhirnya kami dibawa menuju ruangan bengkel yang sepertinya digunakan untuk siswa BAM (Basic Aircraft Maintenance) di Learning Service tersebut. Di dalam sana kami diputarkan video profil GMF dan diberi pengarahan singkat.


Selanjutnya kami dibawa untuk berkeliling ke area keempat hangar GMF dengan menggunakan bis. Ini pertamakalinya secara langsung aku melihat 'hangar' pesawat yang sesungguhnya. Hangar adalah bangunan di mana proses perawatan dan perbaikan pesawat dilakukan. Ibarat garasi, bisa dibayangkan garasinya pesawat sebesar apa kan? Tentu besar sekali hangar - hangar yang dimiliki GMF AeroAsia.



(Gambar keempat hangar di atas saya ambil dari video yang diunggah melalui channel Youtube GMF AeroAsia dikarenakan keterbatasan penggunaan kamera saat di area GMF).

Hangar 1 memiliki luas 22.000 meter persegi dan Hangar 3 memiliki luas 23.000 meter persegi digunakan untuk operasional base maintenance pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747, 777 dan Airbus 330.

Hangar 2 memiliki luas 23.000 meter persegi digunakan untuk  operasional line maintenance.

Sedangkan Hangar 4 yang merupakan hangar terbesar di dunia untuk kategori narrow body aircraft memiliki luas 67.000 meter persegi digunakan untuk operasional perawatan dan perbaikan pesawat berbadan kecil seperti Boeing 737, Airbus 320, Bombardier, dan ATR. Khusus di Hangar 4 ini memiliki dua sisi yang disebut sayap kanan dan sayap kiri yang total dapat menampung sebanyak 16 pesawat berbadan kecil.

Setelah berkeliling area hangar dengan bis, kami juga diberi kesempatan untuk masuk ke Hangar 4 dan 3.


Saat pertama masuk Hangar 4 sangat terasa sekali kemegahan dari hangar narrow body aircraft terbesar di dunia ini. Di setiap sudut kami bisa lihat pesawat - pesawat yang terparkir dengan rapi, para teknisi bekerja dengan serius, ada pula pesawat yang dalam proses pengecatan, tak lupa disediakan beberapa alat sejenis komputer tempat teknisi bisa melihat dan mencetak panduan perawatan bagian tertentu pesawat dsb. Semua kegiatan terlihat sangat padat dan terstruktur rapi. Tidak jauh berbeda dengan di Hangar 3 yang menampung pesawat berbadan lebar, di sana terparkir Boeing 777-300ER yang termasuk armada terbaru dari Garuda Indonesia.

Di hangar tersebut tidak hanya pesawat milik Garuda Indonesia saja yang dimaintenance tetapi juga terdapat pesawat milik maskapai lain seperti Citilink, KLM Royal Dutch, Vietnam Air, Lion Air, dan masih banyak lagi maskapai yang merupakan custommer dari GMF AeroAsia.

Tak lupa kami juga mengajukan pertanyaan - pertanyaan tentang hal - hal yang terkait dengan pesawat, tools yang ada di hangar tersebut, dan bahkan tentang GMF itu sendiri. Yang ditekankan adalah bahwa seluruh kegiatan maintenance, repair, dan overhaul di GMF AeroAsia harus berpedoman pada manual book. Jadi teknisi sepandai apapun dalam mengerjakan sesuatu harus sesuai dengan jobsheet yang ada dikarenakan teknologi pesawat yang selalu terbarukan dan untuk kepentingan safety regulation.


Ada satu pesawat lama Garuda Indonesia yang masih disimpan dan terparkir di hangar 4. Pesawat yang sudah tidak terpakai ini masih menggunakan livery Garuda Indonesia yang lawas dengan cat berwarna merah dan tulisan 'Garuda Indonesian Airways'.

Tak lupa kami juga berfoto di spot terbaik area hangar GMF AeroAsia.


Selanjutnya kami menuju Engine shop dimana engine - engine pesawat disimpan untuk proses perawatan lebih lanjut.


Setelah seharian berkeliling di fasilitas GMF kami kembali ke longue untuk istirahat dan makan siang.

Tak lupa pihak Polinema menyerahkan cinderamata kepada GMF sebagai bentuk terimakasih dan kenang - kenangan.


Dan terakhir kami berpamitan untuk kembali sekaligus berfoto di depan learning services GMF bersama para instruktur GMF.


Demikianlah pengalaman berharga kami study excursie ke GMF AeroAsia untuk pertama kalinya. Semoga pendidikan kami di Malang lancar dan lulus 100% sehingga kami seangkatan kembali ke GMF dengan lengkap. Aamiin.. 🙏

Terimakasih teman - teman..
Salam Dirgantara Indonesia! ✈

  • Share:

You Might Also Like

7 comments

  1. Mantab, keren, kapan2 saya diajak terbang sob, maklum saya cuman anak desa. salam kenal.

    ReplyDelete
  2. mas tanya apakah kalo di polinema ikatan dinas dengan GMF? sehingga setelah lulus gaperlu tes lagi langsung masuk GMF?

    thx

    ReplyDelete
  3. bro bener gk sih kalo misal nilai dibawah kkm entar bisa di drop out ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul gan, tapi sejauh ini alhamdulillah belum ada pengalaman dari kami yang di putus studi karena nilainya di bawah kkm

      Delete